ANALISIS
WACANA OPINI GERAKAN MASYARAKAT LANSIA
PEDULI PADA BIDANG SINTAKSIS
Oleh
: Nuryanto
I.
PENDAHULUAN
Bahasa
mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Bahasa tidak hanya dipergunakan
dalam dalam kehidupan sehari-hari tetapi bahasa juga diperlukan untuk
menjalankan aktivitas hidup manusia.
Perkembangan
media massa cetak di era reformasi ini sangat pesat. Dihapuskannya Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers dan dibubarkannya Departemen Penerangan telah membuka
peluang luas bagi terbitnya media-media baru, baik surat kabar, tabloid, maupun
majalah. Perkembangan dari segi kuantitas ini harus diimbangi dengan
peningkatan kualitas, yang menyangkut isi, gaya penyampaian, tampilan
(artistik), dan bahasa. Dalam hal bahasa, persoalannya banyak kalangan yang
menganggapnya sebagai hal sepele. Kesalahan ejaan masih sering dijumpai, bahkan
tidak jarang terjadi kesalahan pilihan kata. Kata-kata yang tidak tepat
digunakan dalam konteks yang tidak tepat pula, sehingga bisa menimbulkan salah
penafsiran. Demikian pula dalam penggunaan kalimat, masih sering dijumpai
kalimat rancu dan kalimat yang berbelit-belit.
Persoalan
bahasa sangat penting dalam kerja jurnalistik, karena bahasa merupakan sarana
menyampaikan informasi. Informasi tidak akan sampai ke pembaca dengan efektif
jika sarana yang digunakan kacau. Bentuk-bentuk kesalahan yang seringkali
ditemukan antara lain kesalahan menulis kata, kesalahan membentuk kata
berafiks, kesalahan menyusun kalimat, kesalahan dalam kohesi dan koherensi
paragraf, kesalahan penggunaan ejaan dan kesalahan menggunakan tanda baca.
Pemeriksaan hasil tulisan dengan seksama dapat menunjukkan ada tidaknya
kesalahan berbahasa sehingga kesalahan tersebut sedikit demi sedikit dapat
dikurangi.
Menurut
Tarigan dan Tarigan (1988:68) analisis kesalahan berbahasa adalah suatu
prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang
meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam
sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan
kesalahan itu.
Kesalahan berbahasa secara garis besarnya dapat dikategorikan dengan berdasarkan kategori linguistik, pertimbangan mengenai pentingnya dalam pengkomunikasian pesan-pesan, sumber, dan kemudahan koreksi (Tarigan dan Tarigan,1988:179).
Kesalahan berbahasa secara garis besarnya dapat dikategorikan dengan berdasarkan kategori linguistik, pertimbangan mengenai pentingnya dalam pengkomunikasian pesan-pesan, sumber, dan kemudahan koreksi (Tarigan dan Tarigan,1988:179).
Ada
beberapa bentuk kajian terhadap analisis kesalahan berbahasa dari
kategori.linguistik.yaitu:
-fonologi, yang mencakup ucapan bagi bahasa lesan dan ejaan bagi bahasa tulis
-morfologi, mencakup prefiks, infiks, sufiks, konfiks, simulfiks, perulangan kata
-sintaksis, yang mencakup frasa, klausa, kalimat
-leksikon atau pilihan kata (Tarigan dan Tarigan, 1988: 196).
-fonologi, yang mencakup ucapan bagi bahasa lesan dan ejaan bagi bahasa tulis
-morfologi, mencakup prefiks, infiks, sufiks, konfiks, simulfiks, perulangan kata
-sintaksis, yang mencakup frasa, klausa, kalimat
-leksikon atau pilihan kata (Tarigan dan Tarigan, 1988: 196).
Dari uraian diatas penulis tertarik pada analisis wacana
Koran opini berjudul “Gerakan Masyarakat Lansia Peduli “ yang diambil dari
harian Pelita, terbit hari senin 14 Mei
2012.
II.ISI
2.1
Analisis Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa
Indonesia adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang
meliputi kata kalimat paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa
Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari
sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam
Buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Adapun sistem kaidah bahasa
Indonesia yang digunakan sebagai standar acuan atau kriteria untuk menentukan
suatu bentuk tuturan salah atau tidak adalah sistem kaidah bahasa baku. Kaidah
bahasa Indonesia baku dapat kita lihat dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
2.2
Pengertian Sintaksis
Istilah sintaksis secara langsung diambil dari bahasa
Belanda syntaxis. Dalam bahasa inggris digunakan istilah syntax.
Sintaksis secara etimologi berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok kata , kelompok kata menjadi kalimat. Menurut istilah Sintaksis ialah
bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,
kalimat, klausa, dan frase.( Ibrahim,dkk )
Satuan wacana terdiri dari unsur-unsur yang berupa
kalimat,satuan kalimat terdiri dari unsu-unsur yang berupa klausa, satuan
klausa terdiri dari unsur-unsur yang berupa frase, dan frase terdiri dari
unsur-unsur yang berupa kata. Sintaksis sebagai bagian dari ilmu bahasa
berusaha menjelaskan unsur-unsur suatu satuan serta hubungan antara unsur-unsur
itu dalam suatu satuan.
2.3
Kajian Isi
Kajian
Isi Surat Kabar berupa Opini Berjudul “Gerakan Masyarakat Lansia Peduli “ karya
Prof.DR. Haryono Suyono diambil dari harian Pelita, terbit hari senin 14 Mei 2012/ 22 Jumadil Akhir 1433
H.
Adapun kesalahan di bidang
sintaksis opini berjudul “Gerakan Masyarakat Lansia Peduli “ adalah sebagai
berikut:
1.
DALAM rangkaian peringatan
Hari Lansia Nasional
Seharusnya
kalimat tersebut
Dalam
rangkaian kegiatan peringatan Hari Lansia Nasional
Karena
penulisan huruf kapital digunakan pada huruf awal kalimat bukan kata awal
kalimat, dan rangkaian kegiatan peringatan bukan rangkaian peringatan.
2.
Dimulai 2 Mei 2012.
Kalimat
yang benar adalah
Dimulai
tanggal 2 Mei 2012
Karena
dimulai 2 Mei 2012 yang dimaksud adalah tanggal 2 Mei 2012
3.
Bertepatan dengan Hari Pendidikan
Nasional di Provinsi Sumatera Barat, bersama Gubernur Sumatera Barat, Prof.Dr H
Irwan Prayitno, Psi,MSc
Kalimat
yang benar adalah
Bertepatan
pada Hari Pendidikan Nasional di Provinsi Sumatera Barat, bersama Gubernur Sumatera
Barat, Prof.Dr.H. Irwan Prayitno, Psi. M.Sc
4.
Ketua umum LK2S Sumatera Barat, Ibu Novi Irwan
Prayitno, telah dilakukan serah terima bantuan alat permainan edukatif
untuk PAUD.
Kalimat
yang benar
Ketua
umum LK2S Sumatera Barat, Ibu Novi Irwan Prayitno, telah melakukan serah terima
bantuan alat permainan edukatif untuk PAUD.
5.
Han-ya kurang dari 20
persen adalah keluarga miskin atau sakit-sakitan.
Pemenggalan
suku kata han-ya tidak tepat, yang benar adalah ha-nya.
Ha-nya kurang dari 20 persen adalah keluarga miskin
atau sakit-sakitan.
6.
Sisan-ya 80
persen atau lebih masih cukup sehat dan bisa memberikan sumbangan
pada pembangunan keluarga
Pemenggalan
kata sisan-ya adalah tidak benar yang benar sisa-nya.dan kata masih cukup
merupakan peborosan kata.
Kalimat
yang benar
Sisa-nya
80 persen atau lebih masih sehat dan dapat memberikan sumbangan pada
pembangunan keluarga
7.
Dikandung maksud
bahwa dalam waktu singkat ,di Kantor Pusat PB PWRI di Jakarta akan disediakan
Silver College yang terbuka untuk penduduk lansia.
Kalimat
yang benar
Maksudnya
bahwa dalam waktu singkat ,di Kantor Pusat PB PWRI di Jakarta akan menyediakan
Silver College yang terbuka untuk penduduk lansia.
8.
Bagi lansia yang kurang mampu, Keg-iatan
Lansia Peduli bisa diwujudkan dalam bentuk bantuan sesama penduduk
lansia.
Pemenggalan
kata keg-iatan adalah salah yang benar ke-giatan
Penggunaan
kata bisa kurang tepat yang benar adalah dapat
Bagi
lansia yang kurang mampu, Ke-giatan Lansia Peduli dapat
diwujudkan dalam bentuk bantuan sesama penduduk lansia.
9.
Sedangkan bagi lansia lainnya maka lansia
dan sesama lansia dapat saling bantu-membantu mengadakan kegiatan bersama.
Kalimat
tersebut diatas terjadi pemborosan kata dan rancu
Kalimat
yang benar adalah
Sedangkan
bagi lansia lainnya dapat saling bantu-membantu mengadakan kegiatan bersama..
III.PENUTUP
Kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian
bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata kalimat
paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian
ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang
telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam Buku Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Adapun sistem kaidah bahasa Indonesia yang digunakan sebagai
standar acuan atau kriteria untuk menentukan suatu bentuk tuturan salah atau
tidak adalah sistem kaidah bahasa baku. Kaidah bahasa Indonesia baku dapat kita
lihat dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Istilah sintaksis secara langsung diambil dari bahasa
Belanda syntaxis. Dalam bahasa inggris digunakan istilah syntax. Sintaksis
secara etimologi berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok
kata , kelompok kata menjadi kalimat.Menurut istilah Sintaksis ialah bagian
atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat,
klausa, dan frase.
Satuan wacana terdiri dari unsur-unsur yang berupa
kalimat,satuan kalimat terdiri dari unsu-unsur yang berupa klausa, satuan
klausa terdiri dari unsur-unsur yang berupa frase, dan frase terdiri dari unsur-unsur
yang berupa kata. Sintaksis sebagai bagian dari ilmu bahasa berusaha
menjelaskan unsur-unsur suatu satuan serta hubungan antara unsur-unsur itu
dalam suatu satuan.
Pada kenyataannya berbagai media baik cetak maupun
elektronik masih banyak melakukan kesalahan berbahas. Adapun kesalahan di
bidang sintaksis opini berjudul “Gerakan Masyarakat Lansia Peduli “ adalah
sebagai berikut:
1.
DALAM rangkaian peringatan
Hari Lansia Nasional
Seharusnya
kalimat tersebut
Dalam
rangkaian kegiatan peringatan Hari Lansia Nasional
Karena
penulisan huruf kapital digunakan pada huruf awal kalimat bukan kata awal
kalimat, dan rangkaian kegiatan peringatan bukan rangkaian peringatan.
2.
Dimulai 2 Mei 2012.
Kalimat
yang benar adalah
Dimulai
tanggal 2 Mei 2012
Karena
dimulai 2 Mei 2012 yang dimaksud adalah tanggal 2 Mei 2012
3.
Bertepatan dengan Hari Pendidikan
Nasional di Provinsi Sumatera Barat, bersama Gubernur Sumatera Barat, Prof.Dr H
Irwan Prayitno, Psi,MSc
Kalimat
yang benar adalah
Bertepatan
pada Hari Pendidikan Nasional di Provinsi
Sumatera Barat, bersama Gubernur Sumatera Barat, Prof.Dr.H. Irwan
Prayitno, Psi. M.Sc
DAFTAR
RUJUKAN
Aslinda,Leny Syafyahya, 2007. Pengantar Sosiolinguistik,
Bandung:Aditama
Ramlan, 2001.Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis,
Yogyakarta:Karyono
Ramlan, 2001.Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi,
Yogyakarta:Karyono
Sugiyono,Dendy.1999. Berbahasa Indonesia Dengan Benar.
Jakarta:Puspa
Swara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar